Nyicil Piknik ke Perancis

Au clair de la lune
Mon ami Pierrot
Prête-moi ta plume
Pour écrire un mot
Ma chandelle est morte
Je n’ai plus de feu
Ouvre-moi ta porte
Pour l’amour de Dieu*

Rasanya, lidah saya yang terpatah-patah saat berjuang menyanyikan lagu nina bobo a la Perancis itu masih terus terbawa sampai rumah. Hiks. Sedihnyaa… >.<

***

Kunjungan 15 sukarelawan pemuda-pemudi Perancis di kuliah Institut Ibu Profesional Salatiga sore tadi benar-benar membuat gemuruh Padepokan Margosari-nya Bu Septi. Meskipun secara umur, mereka jauuuh lebih muda daripada kami (para ibu-ibu dan calon ibu ini), secara postur tubuh, mereka jauuuh lebih menjulang tinggi. Jadilah ruang kuliah di lantai 2 segera penuh sesak dan kekurangan oksigen untuk kami semua.

Baca lebih lanjut

Hanif’s Excavator

Hanif’s most favourite toy is his excavator. Since Hanif one years old until today (2,5 years), his beloved toys is excavator. Till now, Hanif has have at least 5 excavator on various size. Hohoho.

Hanif’s freak of excavator began when the main road of Solo-Semarang in front of our housing complex was repaired. There was some heavy equipment such as cylinder, buldozer, and of course excavator. Their big size was very impresing so many children, include Hanif at that time.

At first, Hanif just look around the excavator and feeling afraid when we took him closer. But we said, “Excavator is okay.” Slowly but sure, we took Hanif closer to the excavator till we reached its big wheel. Sometimes we took a picture with the excavator. And day by day, Hanif felt comfort with the excavator and also the others heavy equipments.

Oiya, we tried to eliminate Hanif’s afraid of excavator by playing the excavator video on Youtube.com. Its helpful. Alhamdulillah, the toy shop has many excavator miniature. This toys is very increase Hanif’s imagination of being an excavator operator, knowing various new vocabularies about excavator’s anatomy, and building his masculine spirit ^_^

How about your boys, momm? ^_^

English Day Fun: di Perpus Tak Melulu Manyun

Siapa bilang di perpustakaan hanya melulu duduk dan membaca buku?

Siapa bilang di perpustakaan kita tidak bisa seru-seruan?

Pekan lalu, 26 Juni 2013, kami mencoba membuat sesuatu yang baru di Perpustakaan Kota Salatiga. Sesuatu itu kami namakan “English Day Fun”.

Peserta terdiri dari dua tim dimana satu tim terdiri dari 3 orang yang berusia antara kelas 4 SD sampai kelas 2 SLTP. Setiap tim diminta menaklukkan 5 tantangan dalam waktu yang ditentukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin bintang. Tentu saja, karena ini adalah English Day, maka semua tantangan disampaikan dalam bahasa Inggris.

Nah, apa saja tantangannya?

Tantangan-tantangan tersebut adalah kombinasi gerakan, pengamatan, pendengaran, penglihatan, dan pengucapan yang harus dikerahkan peserta untuk menaklukkannya. Ada Library Mapping, Who am I Games, Memory Games, Yes/ No Games, Hidden Words, dan Celebration. Perpindahan dari satu games ke games lainnya pun tak lepas dari tantangan berbahasa Inggris, dimana setiap tim diminta memecahkan petunjuk yang diberikan untuk dapat mengetahui lokasi tantangan berikutnya.

Gambar

Seru bangeeeet!!!

Tanpa peserta sadari, mereka menjelajah perpustakaan untuk menggambar, mencari benda, menghubungkan kata dengan benda yang ada, dan belajar mengenal perpustakaan lebih jauh sambil berbahasa Inggris. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

***

“English Day Fun” ini adalah jawaban  atas tantangan kuliah Bunda Produktif yang diselenggarakan oleh Institut Ibu Profesional (www.ibuprofesional.com). Alhamdulillah, waktu yang sempit untuk menaklukkan tugas bersambut gayung dengan kerja sama yang baik dengan Perpustakaan Kota Salatiga.

Perpustakaan Kota Salatiga memang tempat yang keren untuk rekreasi edukasi bersama anak-anak dan remaja. Fasilitas edukasinya melimpah, lokasi strategis di tengah kota, dan landscape ruangan yang unik.

Saya pribadi, sejak pertama berkunjung ke gedung baru Perpustakaan Kota Salatiga di Jalan Adi Sucipto Salatiga ini, langsung bermunculan banyak ide yang sangat mungkin direalisasikan. “Ber-Pramuka di Perpustakaan” berupa “English Day Fun” ini adalah salah satu ide yang sudah dapat terealisasi. Ide yang lain? Masih banyaaaak!! Mau bergabung?

The Apprentice Hadir di Salatiga (Bag. 1)

Adakah yang ingat kalau saya pernah menulis tentang serunya reality show The Apprentice di Metro TV sekitar tahun 2004 dulu? Bagi yang lupa atau belum pernah membaca, silakan meluncur ke sini ya.

Qadarullah, saya terbawa ke sebuah proyek yang mirip-mirip dengan the Apprentice saat saya tinggal di Salatiga sekarang ini. Berawal dari kenaikan kelas kami ke level Bunda Produktif di Institut Ibu Profesional setelah secara akselerasi yang tidak disengaja dari level Bunda Sayang dan Bunda Cekatan, tantangan ketiga yang diberikan kepada kami membuat saya merasa bergabung dalam The Apprentice mini. Bagaimana bisa?

Baiklah, saya akan flash back sedikit tentang bagaimana saya tiba di tantangan ketiga. Tantangan pertama dalam kuliah Bunda Produktif adalah menemukan bakat dan minat diri kita masing-masing. Bukankah tak sedikit dari kita yang sampai setua ini masih suka bingung saat ditanya tentang bakat dan minat kita yang sesungguhnya? Untuk menjadi produktif, pemetaan ini penting sekali agar konsep produktivitas yang kita jalankan nantinya benar-benar datang dari hati. Merujuk ke alat temu bakat yang ditemukan oleh Abah Rama, kami mulai “bertapa” dan menelusuri minat terbesar kami.

Untuk saya, menelusuri bakat ini adalah pertapaan besar karena kami dibatasi memilih paling banyak 6 aktivitas yang paling “gue banget” dan 6 aktivitas yang “bukan gue banget”. Gue banget di sini adalah lebih ke arah kesukaan kita benget, sampai-sampai kita sellau enjoy melakukannya tanpa pandang bulu, waktu, maupun doku #eh?

Nah, kenapa pertapaan besar? Karena tenyata membatasi ke 6 aktivitas saja sungguh sangat sulit. Sebagian besar adalah aktivitas yang saya sukai. Jadi, saya mendapati lebih dari 6 aktivitas.

Tidak boleh!

Jadilah saya bertapa lagi untuk memutuskan 6 aktivitas yang gue banget dan bukan gue banget itu. Omong punya omong, rupanya saya mengalami Sindrom Anak Rangking Satu. Hampir semuanya bisa, hampir semuanya suka, hingga kesulitan memutuskan apa yang paling disuka. Aw, aw, aw…

After all, tantangan pertama berhasil saya lalui. Alhamdulillah. Penasaran? Karena saya belum bisa melampirkan PDF ke posting blog, saya tulis saja ya. Potensi kekuatan saya adalah:

1. AMB – AMBASSADOR
2. CAR – CARETAKER
3. COM – COMMUNICATOR
4. EDU – EDUCATOR
5. JOU – JOURNALIST
6. SER – SERVER

Saya memang menyukai domestic activities terutama dalam hal pengasuhan dan pendidikan. Kombinasinya adalah menulis, dimana saya bisa menuliskan pengalaman-pengalaman saya dalam hal tersebut dan membagikannya ke orang lain. Lewat blog ini, misalnya.

Sedangkan potensi kelemahan saya adalah justru:

1. CMD – COMMANDER
2. OPE – OPERATOR
3. PRO – PRODUCER
4. SEL – SELLER
5. TRE – TREASURY

Bukannya saya tidak bisa melakukan 5 aktivitas di atas. Tapi saya “sariawan berat” kalau harus melakukannya dalam waktu lama. Sekali lagi, saya merasa keputusan untuk resign dari pekerjaan kantor yang sedang promosi dan naik daun adalah keputusan yang tepat. Alhamdulillah.

Apakah hasil itu sudah pasti? Tentu tidak, bisa jadi saya akan berubah. Itulah mengapa uji ini perlu dilakukan secara berkala untuk makin memahami diri kita, insya allah.

Tantangan kedua Bunda Produktif adalah mencari inspirasi sukses. Bagaimana ceritanya? Ikuti di tulisan selanjutnya, insya allah ^_^