Adakah yang ingat kalau saya pernah menulis tentang serunya reality show The Apprentice di Metro TV sekitar tahun 2004 dulu? Bagi yang lupa atau belum pernah membaca, silakan meluncur ke sini ya.
Qadarullah, saya terbawa ke sebuah proyek yang mirip-mirip dengan the Apprentice saat saya tinggal di Salatiga sekarang ini. Berawal dari kenaikan kelas kami ke level Bunda Produktif di Institut Ibu Profesional setelah secara akselerasi yang tidak disengaja dari level Bunda Sayang dan Bunda Cekatan, tantangan ketiga yang diberikan kepada kami membuat saya merasa bergabung dalam The Apprentice mini. Bagaimana bisa?
Baiklah, saya akan flash back sedikit tentang bagaimana saya tiba di tantangan ketiga. Tantangan pertama dalam kuliah Bunda Produktif adalah menemukan bakat dan minat diri kita masing-masing. Bukankah tak sedikit dari kita yang sampai setua ini masih suka bingung saat ditanya tentang bakat dan minat kita yang sesungguhnya? Untuk menjadi produktif, pemetaan ini penting sekali agar konsep produktivitas yang kita jalankan nantinya benar-benar datang dari hati. Merujuk ke alat temu bakat yang ditemukan oleh Abah Rama, kami mulai “bertapa” dan menelusuri minat terbesar kami.
Untuk saya, menelusuri bakat ini adalah pertapaan besar karena kami dibatasi memilih paling banyak 6 aktivitas yang paling “gue banget” dan 6 aktivitas yang “bukan gue banget”. Gue banget di sini adalah lebih ke arah kesukaan kita benget, sampai-sampai kita sellau enjoy melakukannya tanpa pandang bulu, waktu, maupun doku #eh?
Nah, kenapa pertapaan besar? Karena tenyata membatasi ke 6 aktivitas saja sungguh sangat sulit. Sebagian besar adalah aktivitas yang saya sukai. Jadi, saya mendapati lebih dari 6 aktivitas.
Tidak boleh!
Jadilah saya bertapa lagi untuk memutuskan 6 aktivitas yang gue banget dan bukan gue banget itu. Omong punya omong, rupanya saya mengalami Sindrom Anak Rangking Satu. Hampir semuanya bisa, hampir semuanya suka, hingga kesulitan memutuskan apa yang paling disuka. Aw, aw, aw…
After all, tantangan pertama berhasil saya lalui. Alhamdulillah. Penasaran? Karena saya belum bisa melampirkan PDF ke posting blog, saya tulis saja ya. Potensi kekuatan saya adalah:
1. AMB – AMBASSADOR
2. CAR – CARETAKER
3. COM – COMMUNICATOR
4. EDU – EDUCATOR
5. JOU – JOURNALIST
6. SER – SERVER
Saya memang menyukai domestic activities terutama dalam hal pengasuhan dan pendidikan. Kombinasinya adalah menulis, dimana saya bisa menuliskan pengalaman-pengalaman saya dalam hal tersebut dan membagikannya ke orang lain. Lewat blog ini, misalnya.
Sedangkan potensi kelemahan saya adalah justru:
1. CMD – COMMANDER
2. OPE – OPERATOR
3. PRO – PRODUCER
4. SEL – SELLER
5. TRE – TREASURY
Bukannya saya tidak bisa melakukan 5 aktivitas di atas. Tapi saya “sariawan berat” kalau harus melakukannya dalam waktu lama. Sekali lagi, saya merasa keputusan untuk resign dari pekerjaan kantor yang sedang promosi dan naik daun adalah keputusan yang tepat. Alhamdulillah.
Apakah hasil itu sudah pasti? Tentu tidak, bisa jadi saya akan berubah. Itulah mengapa uji ini perlu dilakukan secara berkala untuk makin memahami diri kita, insya allah.
Tantangan kedua Bunda Produktif adalah mencari inspirasi sukses. Bagaimana ceritanya? Ikuti di tulisan selanjutnya, insya allah ^_^